Pertama kali.
Pertama kali, ia mengulurkan tangannya
Sejak saat itu, kami bertukar nama.
Sederhana dan hangat, seperti biasa.
Bertukar tawa, canda serta suka duka. Tak jarang saling berceloteh mimpi. Dari sederhana hingga besar.
Pertama kali, setelah sekian lama tak berjumpa dan berjumpa dengan ketidaksengaan. Saat itu, semua rasa makanan yang paling enak ingin kusuguhkan padanya. Beberapa sudah dirasakan, beberapa tak sempat.
Pertama kali, ia tiba dirumah dengan sederhana nya. Tingkahnya yang konyol namun asik dan berbaur dgn yang lain. Sulit pasti jika menjadi dirinya.
Pertama kali, aku disuruh mengerjakan tugasnya. Meskipun saat itu aku tidak lulus dlm mengerjakannya, dibawah nilai kelulusan :(
password dari email itu tak ia ganti sejak pertama kali dibuat, katanya.
Ah, katanya waktu akan menyembuhkan? Kuharap segera. Agar aku bisa menikmati hujan tanpa harap, terik mentari tanpa beban. Karena diantara rintik hujan dan panas mentari ada rasa yang lekat tentangnya.
Segera pulih bumi ku, segera pulih hati ku, percaya lah semua akan baik-baik saja. Percaya lah dia berada ditempat terbaiknya. Tugasmu untuknya mungkin telah usai, doa mu yang belum usai. Doa terbaik untuknya dan tentunya untukmu.
With love,
Nana
Komentar
Posting Komentar