11 Januari : You're Mine, Muyassar Insya Allah

11 januari dalam 1 dekade belakangan tak lebih kuingat karena lagunya GIGI, namun tidak untuk tahun ini. 2020 menjadi tahun permulaan, dan 11 januari adalah awal komitmennya. Tak mudah untuk mengingat roller coaster relationship hingga muncul obrolan (sedikit) berfaedah di 11 Januari.

Yang awalnya bermula dengan kenalan sederhana, hari ini kau berkenalan dengan sopan di depan kedua orangtua ku tercinta. Modal yang tidak sedikit, mengingat tiket harga nya masih melambung sist, meskipun harga pertamax nya udah berangsur turun (semoga bonus kaga ikutan turun ye bro). malam minggu pertamaku bersama mu, ya tanggal 11 januari ini.

Kau yang berpenampilan sederhana hari itu, meminta izin dengan sederhana pula untuk bisa bersama ku. bisa hidup secara sederhana dalam suka maupun duka, tanpa disangka sambutan mereka cukup baik. Hahaha kalau inget, bagaimana drama nangis bombay tuk memutuskan ending FTV ala Ciheras sejak 4 tahun belakang ini. Dari semua ragu,ketakutan,pesimis atau apapun lah perasaan kala itu, tiba-tiba aku teringat pada tuhan.

Iya, inget tuhan. Mungkin ini kali yang dinamakan kalau kepasrahan di ujung tanduk itu baliknya ke Tuhan lagi pasti beres. wkwk Bingung ya? Sama. aku yang nulis juga bingung
hmm, nggak sih, jadi kala itu dia bertanya " Apa yang bisa kamu janjikan agar aku nggak ragu milih kamu?" (kayaknya gitu text nya). Berhubung neuron di otak tiba-tiba macet, kagak bisa menghantarkan kata-kata tuk menjawab, alhasil tidak bisa aku berpikir dgn matang.

Untuk kedua kalinya, Aku menangis. Karena kamu, yang hanya kutemui 2 kali. Pertama di ciheras,kedua di surabaya and now di hadapanku! Aku menangis bukan karena takut yang gimana-gimana, tapi karena aku habis berdoa.

Ya, berdoa. Berdoa sama tuhan, untuk pria yang didepanku, yang sedang dengan kemelut hatinya tuk menentukan dengan siapa ia akan menghabiskan masa tua. Aku tidak berdoa dia memilihku, sungguh tidak. Aku berdoa agar ia diberikan yang terbaik,meskipun nggak sama aku.
(dalam hati cincay juga gue kalau endingnya gak jadi).

and finally, akhirnya kami memutuskan untuk saling belajar,menerima,menjaga dalam suka maupun duka hingga tua. Percayalah, kami bukan sepasang kekasih unyu-unyu yang pacaran pada umumnya, kami hanya dua orang yang kebetulan ketemu di frekuensi hati yang sama dan berniat untuk belajar lebih baik lagi. Jadi, pesanku untuk kalian jangan takut untuk memulai hubungan LDR tanpa status, selama frekuensinya masih sama dan niat kalian bener-bener tulus pasti bakal nyampe kok feel nya. hehe Ibaratnya burung yang sedang terbang mencari makanan, ia akan selalu tau dimana tempat berpulangnya.

Balikpapan, 17/01/20

Komentar

Postingan Populer