Tentang Kita
Waktu itu, kau yang pertama berkenalan denganku. Kita yang bercanda tanpa gimmick, lengkap dengan tawa dan banyolan saat itu hingga kini masih tergambar dengan jelas dalam ingatan. Suara merdu, pemilihan lagu serta petikan gitar itu masih menjadi yang terbaik hingga hari ini. Sebungkus rinso, ember berisi pakaian kotor lengkap dengan bilasan serta sikat cuci menjadi "ikon" kedua di kepalaku tentangmu selain gitar.
Dalam perjalanannya, kita tak diperkenankan lama bertemu. Tuhan memberi kita sebuah pelajaran untuk bisa saling percaya, menguatkan dan backup terbaik untuk satu sama lain. Kau tau, menemani mu berproses menjadi lebih baik merupakan hal terbaik yang pernah kuhadapi.
Dalam perjalanannya, kita tak diperkenankan lama bertemu. Tuhan memberi kita sebuah pelajaran untuk bisa saling percaya, menguatkan dan backup terbaik untuk satu sama lain. Kau tau, menemani mu berproses menjadi lebih baik merupakan hal terbaik yang pernah kuhadapi.
Kita tidak bertemu dalam keadaan terbaik,mungkin masuk dalam masa terburuk.
Aku, hanya seorang mahasiswa tanpa tujuan dan mimpi saat itu.
Kamu, hanya seorang yang tenggelam dalam kehidupan "sosial" saat itu.
Kita hanyalah dua orang dengan kutub berseberangan dan tak sengaja bertemu.
Aneh, begitulah pikiranku berkata pada hati.
Ya, aku aneh.
Mengapa selalu bisa berdamai menerima mu dengan segala kerusuhan itu?
Padahal aku tau yang kau lakukan bukan hal yang sangat mudah kuterima
Padahal aku tau yang kau lakukan bukan hal yang tidak membuatku trauma
Aneh, begitulah pikiranku berkata pada hati.
Ya, Kamu aneh.
Mengapa selalu kembali di saat sekitarmu menggoda tuk segera beranjak?
Mengapa selalu berada di kondisi yang tak pernah bisa kutolak tuk menemaninya?
Mengapa selalu berada di kondisi yang tak pernah bisa kutolak tuk menemaninya?
Ratusan alasan datang padaku tuk meninggalkanmu
Dari alasan yang remeh hingga alasan terpenting.
Bukan hanya aku yang penuh dengan godaan pergi
Kau pun juga demikian
Hey,kau tau, kita tidak punya ruang yang cukup tuk beradu rasa
Kita tak punya waktu tuk saling mengeluh soal godaan rasa
Kita hanya punya waktu tuk bersyukur
Ya, bersyukur memiliki satu sama lain.
Bersyukur untuk pernah membersamai
Bersyukur untuk pernah percaya tanpa saling mengkhianati
Bersyukur untuk senantiasa berkata jujur dan berbagi lelah
Ya, kita hanya harus saling bersyukur.
Doa terbaik sudah dipanjatkan di tempat terbaik, kesabaran sedang beriring setiap detik, biarkan saat ini semesta yang bekerja. Bekerja dengan segala kebijakan dan waktu terbaik, untuk kita yang kan lahir menjadi pejuang terbaik.
Balikpapan, 24 desember 2019
Ya, kita hanya harus saling bersyukur.
Doa terbaik sudah dipanjatkan di tempat terbaik, kesabaran sedang beriring setiap detik, biarkan saat ini semesta yang bekerja. Bekerja dengan segala kebijakan dan waktu terbaik, untuk kita yang kan lahir menjadi pejuang terbaik.
Balikpapan, 24 desember 2019
Komentar
Posting Komentar