Terima Kasih, Tuan

Semalam, kau bercerita banyak hal tentang kehidupan.
Aku pun terjaga hingga larut mendengarkan celotehmu.
Aku berulang kali mencoba belajar memahami kata per kata dari setiap ucapmu.
Belajar untuk memetik setiap nilai kejujuran yang kau katakan tanpa terselip iri hati

Setiap nyawa yang hadir pasti akan memberi warna dalam kehidupan
Kenapa kita tidak mencoba menghargai warna tersebut tanpa membuat sebuah banding?
Kenapa setiap keberhasilan dan kerja kerasmu menjadi parameter dasar untuknya?
Tidakkah itu terlalu egois ?

Lambat laun senja bertukar jadi malam, menyisakan gulat rasa yang terpatahkan.
Betapa pun kerasnya mencoba, aku tak lebih dari seorang pendengar,
Tak apa, Setidaknya aku sudah mencoba..
Mencoba berbicara jujur pada diriku sendiri, berlaku baik untuk diriku sendiri meskipun hal itu  tampak sangat merugikanmu,

Terima kasih, wahai kau tuan
Terima kasih atas pengajarannya
Hidup tidaklah mudah dan tenang,seperti katamu
Hidup juga media belajar, seperti ucapmu

Sekali lagi, terima kasih tuan
Izinkan aku belajar sedikit arti hidup yang kau perjuangkan itu
Agar kelak ketika aku benar benar menjadi "Rumah" bagi seseorang, ia akan bangga padamu yang senantiasa menjadikan ku wanita yang lebih banyak ucap syukur.

Komentar

Postingan Populer