Duka Wamena, Duka Indonesia

Dalam 3 bulan terakhir ini, beragam permasalahan hilir mudik di Indonesia. Mungkin beberapa dari kita masih mengingat bagaimana terjadinya gelombang pergerakan masyarakat papua atas aksi yang dilakukan terhadap mahasiswa papua di Surabaya.

Dimulai dari Manokwari yang mengalami pergerakan massa, kemudian diikuti oleh beberapa wilayah Papua lainnya. Tuntutan mereka tak lain agar mereka tak di "anak tiri" kan oleh saudara-saudara sebangsa lainnya. 

Tak jarang beberapa kelompok berupaya meneriakkan "PAPUA MERDEKA" ketika melihat massa sudah tak terkendali, menggiring opini dan pemikiran mereka bahwa papua lebih baik merdeka daripada selalu dijadikan anak tiri di negeri sendiri.

Mungkin tak cukup gerakan di Manokwari dan lainnya, muncul kembali kericuhan di Wamena. Kericuhan yang menyebabkan sekitar 30an orang meninggal dengan cara yang sadis, ratusan rumah di bumi hanguskan tanpa pandang itu milik siapa dan tak terelakkannya ribuan pengungsi yang menanti tuk di evakuasi.

Sedih sekaligus miris, Apakah Indonesia harus kembali merasakan terpecah belah akibat SARA seperti saat ini? masih sangat jelas ingatanku akan kerusuhan Ambon,kerusuhan Poso dan Kerusuhan Sampit. Trauma yang hanya bisa dihilangkan oleh waktu tentunya berawal dari permasalahan yang tak sebesar akibatnya.

Namun, untuk kesekian kalinya, dimana kah pemerintahku? saat demo masalah kebijakan yang akan di-SAH-kan., mereka ribut berlomba tampil di panggung. ntah itu mereka anggota dewan atau yang lainnya.  Saat putra putri nya di belahan Indonesia Timur meregang nyawa dan berkelambu rasa takut di setiap malamnya, mereka dimana ?

Ah, sudah biasa. Namanya pemerintah, baik anggota dewan yang katanya perwakilan rakyat, maupun pemimpin utama yang dipilih "Langsung"oleh rakyat tetaplah menjadi sebagian wajah rakyat

Bila kita lihat mereka sedikit apatis, Prcayalah sebagian dari kita yang bangga berkata "AKU INDONESIA" pun juga apatis.
Bila kita lihat mereka hanya banyak cakap penuh dengan pembelaan, Percayalah sebagia dari kita juga masih banyak cakap tak penting.


Lalu, akankah kita yang masih "waras" berdiam diri atas mereka? 
Atas nama kemanusiaan, Yuk kita sama-sama bantu mereka yang terluka dan penuh duka hatinya. Dengan apa? dengan apapun yang kamu punya. jika punya simpanan lebih, bantu mereka dengan itu. jika tak punya? bantu ajak orang-orang peduli dan berikan DOA terbaikmu untuk mereka.

Jangan biarkan kesal dan sesal terhadap mereka yang duduk disana menyelingkuhi ketulusan hatimu. Tunjukkan kalau masih ada banyak orang baik untuk Indonesia


#SalamDamai#Opini#unityforhumanity


Komentar

Postingan Populer