Terbiasa
Biasa
Sudah biasa aku melihatmu seperti itu
Terbiasa bermain kata, dari satu hati ke hati lain nya
Biasa
Sungguh ku sudah biasa
Melihatmu bercakap dgn jujur pada mereka yg kau titipkan potongan hati
Sekali lagi
Ku sudah biasa
Melihatmu begitu.
Ntah sampai kapan aku akan bosan
Ntah sampai di titik mana kau akan berhenti
Tidakkah kau jenuh slalu membagi serpihan perasaan dan akhirnya kau akan rangkai kembali?
Dengan siapa kau akan menyusunnya? Tanyaku pada semilir angin
Berhenti bermain dgn kata.
"Kita tdk tau jodoh dengan siapa"
Dengan itu,kau buang serpihan hati mu, dipungut olehnya yg mengira itu pelengkap potongan hatinya.
Dan oh,ternyata banyak kali itu kau sebar.
Andai ia,aku dan mungkin mereka tau, serpihan perasaan mu tak lebih berharga dari bungkus permen milkita..
Sudah biasa aku melihatmu seperti itu
Terbiasa bermain kata, dari satu hati ke hati lain nya
Biasa
Sungguh ku sudah biasa
Melihatmu bercakap dgn jujur pada mereka yg kau titipkan potongan hati
Sekali lagi
Ku sudah biasa
Melihatmu begitu.
Ntah sampai kapan aku akan bosan
Ntah sampai di titik mana kau akan berhenti
Tidakkah kau jenuh slalu membagi serpihan perasaan dan akhirnya kau akan rangkai kembali?
Dengan siapa kau akan menyusunnya? Tanyaku pada semilir angin
Berhenti bermain dgn kata.
"Kita tdk tau jodoh dengan siapa"
Dengan itu,kau buang serpihan hati mu, dipungut olehnya yg mengira itu pelengkap potongan hatinya.
Dan oh,ternyata banyak kali itu kau sebar.
Andai ia,aku dan mungkin mereka tau, serpihan perasaan mu tak lebih berharga dari bungkus permen milkita..
Komentar
Posting Komentar