Dari bocah berpeci putih tuk pemangku negeri
Dunia adalah tempat persinggahan sementara tuk sejuta umat manusia
Dunia adalah tempat pergumulan jejak pikiran memenuhi kaki langit sang pencipta
Dunia pula yang menjadi tempat sang perasa tuk berbagi asa
Terpaut jarak ribuan kilometer, aku berkenalan denganmu
Meskipun hanya dapat menyapa melalui kotak bergambar kabarmu
Diantara dua samudera,aku belajar banyak darimu
Belajar sebuah arti hidup dan memaknai hidup
Kamu,seorang bocah berpeci putih
Tulang berbalut kulit hitam menjadi penampilan sehari-hari
Berjalan puluhan kilometer demi sesuap nasi
Tak jarang tubuh mungil sepertimu tak kuat bertahan melawan ganasnya mentari
Hingga akhirnya menyerah bertepi,meregang dan kembali..
Pemandangan di sudut kota lainnya jauh dari kesan baik
Derap langkah kaki serdadu dan para kelompok hilir mudik sepanjang hari
Rintik hujan tak pernah iba tuk mampir sejenak lepaskan dahagamu
Akibatnya,tak terhitung berapa langkah mungil dari bocah sepertimu yang meregang kembali
Hei para pemangku jabatan negeri..
Tidakkah kau lihat adik kecil berpeci putih mengiba padamu?
Ia tak bermimpi akan menjadi apa esok hari
Ia tak berdemo padamu tuk memberinya harapan hujan kan turun esok pagi
Ia tak pula meminta mu banyak harta benda tuk menunjang hidupnya
Adik kecil berpeci putih itu..
Berbisik pada semesta agar bisa mengetuk hatimu
Bergumam dengan angin gurun agar bisa meminta damai denganmu
Hingga berpeluk bumi agar kau mau sedikit berbagi rasa aman yang tak pernah ia raih sejak nafas nya membumi.
Komentar
Posting Komentar