Jilbabku,Identitas ku..


Jilbabku,Identitas ku

Aku terlahir sebagai umat islam.Kedua orang tua ku memeluk agama Islam sehingga aku mendapatkan agama tersebut dari  mereka.Meskipun aku seorang wanita muslim,Tak jarang banyak kewajiban sebagai seorang muslimah yang masih kupertanyakan maupun belum kujalankan sepenuh nya..Aku tidak menyangkal mengenai kewajiban yang telah dituliskan dalam Al-Qur’an namun aku lebih sering berdebat terlebih dahulu hingga aku benar-benar paham mengapa harus melaksanakan nya.Hal tersebut tak terkecuali mengenai kewajiban seorang muslimah mengenakan jilbab.
Pada suatu kajian yang di kampus membahas mengenai kewajiban seorang muslimah dalam berhijab. Aku turut serta hadir dalam kajian tersebut. Dalam kajian itu disebutkan  ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan mengenai hal tersebut. Seperti biasa nya, aku hanya mendengarkan kajian tersebut sekedarnya tanpa memahami maksudnya lebih dalam. Karena saat itu aku berpikir, seorang wanita muslim lebih baik memperbaiki akhlak nya dari pada memperbaiki tampilan nya dengan jilbab.Aku memiliki pendapat seperti itu bukan tanpa dasar. Terlalu banyak di sekitarku orang-orang yang menggunakan jilbab tapi akhlak nya buruk. Tidak lebih baik dari orang yang tidak menggunakan nya bahkan orang non muslim yang kukenal di luar sana. Miris bukan ? Saya seorang muslimah yang berpendapat seperti itu dan saya sendiri merupakan salah satu dari wanita yang menggunakan jilbab tersebut.
Dengan kulit yang sedikit putih,mata sipit dan rambut yang lurus, banyak yang mengira bahwa saya seorang gadis non muslim.Hal tersebut berlanjut hingga aku duduk di bangku SMP dan tentu nya sebelum aku memakai jilbab
Pada suatu waktu di bulan ramadhan, aku tidak berpuasa karena kedatangan ‘tamu special bulanan’. Kala itu perut ku sudah cukup lapar untuk berkompromi. Akhir nya kuputuskan untuk mencari makan di luar. Saat keluar rumah, bundaku bertanya
“ kak , nggak pake jilbab? kan mau keluar?”
“ nggak ah bun. Kan mau makan diluar, malu lah aku bulan puasa gini makan diluar siang hari, pakai jilbab pula.” Jawab ku
“ astagfirullah kak, kan orang juga tau aja kalo perempuan setiap bulan nya pasti ada tamu nya dan itu yang menyebabkan tidak boleh berpuasa maupun solat” balas bundaku
“ ya memang. Tapi aku cuma ke ujung jalan situ aja beli makan nya. nggak apa lah bun nggak pake jilbab .” paksa ku
Bunda ku hanya menggeleng kepala melihat ku berlalu dengan motor ku. Sesampai nya di warung bakso dekat rumah, aku pun dengan santai menyantap nya tanpa memandang sekitar ku. Seusai dari makan bakso itu pun, aku bergegas pulang. Di tengah perjalanan, aku berhenti sejenak di depan sebuah gereja untuk melihat ponsel ku. Tanpa sadar ada seorang pria yang cukup menarik tampilan nya menghampiriku.
“ Mbak.” Tanya nya tanpa kutengok.
Setelah selesai melihat ponsel ku, aku pun kembali melihat orang yang menyapa ku ini. tak kukenal dari wajah nya, namun cukup menarik
“ Oh iya, ada apa mas?” Tanya ku pada nya.
“ Ndak apa-apa mbak. Mbak jemaat gereja disini? Kok saya baru liat mbak “ Tanya nya tanpa ragu
Wah.. dikira aku non muslim, gumam ku
“ Wah bukan mas. Saya muslim, jadi bukan jemaat gereja sini. Kebetulan aja mas tadi berhenti ngeliat hp sebentar. “ balasku sopan
“ Oh maaf mbak,saya pikir mbak anggota gereja sini. Maaf ya mbak “ jawab nya merasa bersalah
“ Nggak apa-apa mas, sudah sering kok. Mari mas, saya duluan.” balasku sambil berlalu.
Sepanjang jalan aku mulai teringat dengan kajian di kampus tentang jilbab, saat itu dijelaskan bahwa salah satu kegunaan jilbab adalah sebagai pembeda antara wanita muslim dengan wanita non muslim. Sebagai simbol yang jelas saat hendak membedakan mana yang muslim dan mana yang non muslim tanpa mellihat perilaku mereka. Dalam Al-Qur’an QS. Al-Ahzab ayat …
Saat itu pula aku sadar, bahwa menggunakan jilbab dan berperilaku baik sebagai muslim merupakan dua berbeda yang tidak bisa ditarik garis tengah nya. bila banyak dari wanita muslimah diluar sana menjadikan jilbab sebagai salah satu trend fashion mereka , aku tidak akan menyalahkan atau membenarkan nya. karena bagiku , apa yang tertera dalam Al-Qur’an mengenai kewajiban berjilbab dan bagaimana berjilbab yang benar itu cukup jelas.Bagaimana orang berpandangan baik terhadap islam bila kita yang muslim tidak mem’branding’kan islam itu baik dan bangga dengan jati diri kita.
Sesampai nya dirumah, kuambil sebuah jilbab ku dan kukenakan jilbab tersebut. Lantas kulihat di depan kaca dan berkata “ I’m muslim and this is one of my identity .“

 #ThisIsmystory#where is your story ^_^


Komentar

Postingan Populer