My Baby Kora
Sekitar September 2018, aku memeliharanya. For the first time, aku memelihara kucing tidak dari lahir. Saat aku pelihara, umurnya sekitar 1 tahunan lah. Dulu nya, ia dipelihara oleh kawan liqo ku, Anis. Yang kebetulan seorang dokter hewan, hingga akhirnya anis pindah ke kota lain, kora pun dioper ke aku. Ia lebih memilih untuk menyuntik mati si kora jika tidak ada yang bersedia mengadopsi. Mungkin karena nggak sanggup bayangin kali ya gimana nasib kora kalau diluar sana.
Aku terbiasa memelihara kucing, kucing terakhir ku pun berakhir mati karena usia, sangking trauma nya kehilangan kucing jadilah aku nggak mau melihara lagi sampai akhirny bertemu kora. Bagiku dia menarik, manja nya cuek nya dan bener2 bukan seperti kucing pada umum nya. Kemampuan berburu nya juga jago, dari tikus ular maupun burung pernah semua ditangkapnya. Dia kucing pertama yang kami beri dry food untuk sehari-hari, kucing pertama yang kami belikan kandang agar bsa beradaptasi awal-awal meskipun ujung nya hanya terpakai semalam saja dan dia kaburš¤
2018-2023 bukan waktu yang sebentar. Dari jungkir balik jaman kuliah, struggle kerja, menikah hingga mau punya baby pun dia selalu hadir. Tidak pernah terbayangkan bagaimana hancur nya kalau harus kehilangan dia, iyaa kehilangan si gembul kora yang semakin hari semakin menua. Semakin kurus. Kemampuan membersihkan dirinya pun semakin menurun.
She's my princess. Selama nya akan jadi my princess. Sehat-sehat yaa my baby kora. Biar bisa adaa foto bersama tiap hari. Mungkin banyak orang mengira cinta itu hanya untuk mereka yang satu species, padahal cinta itu hadir diantara mereka yang saling tulus menerima. Saling setia di segala kondisi. Seperti kora yang senantiasa ada disekitar kami❣️
Komentar
Posting Komentar