Bagaimana akhir kehidupan?
Yang 2020 nya udah mau kelar tapi masih dikejar target mana suaranya? Sama cuy🤣 saat ngedate, kepikiran target. Saat ngerjain target, kepikiran ngedate. Boleh lah ya curcol sikit Wkwk
Tepat pukul 02.32, hari ini, tiba-tiba aku mikir something about my life. Iya random bet jam segini otak mikir, biasa jg kalo disuruh mikir kaga mikir. Yang terlintas terpikir adalah sudah berapa banyak aku berbagi serta bermanfaat utk org lain?
Di salah satu grup, yg mayoritas isinya emak-emak lagi rame bgt tuh mereka bahas salah satu rekan mereka yang meninggal dgn kondisi lagi hamil muda, dehidrasi berat kayaknya meninggalnya. Gak paham jg aku. Namun, ada sesuatu yg membuatku tertarik dgn kisah almarhumah. Beliau bukan org terkenal, bkn ustadzah juga, hanya ibuk biasa. Punya 3 org anak dgn salah satu anaknya kondisinya 'spesial'. Ia juga seorang muallaf. Sepeninggalnya, banyak nih rekan-rekan nya yg kehilangan sosok beliau. Dan tau nggak, apa yg diingat oleh rekan-rekan nya dr almarhumah?
'peny si rajin berbagi makanan sudah pergi, kemana lagi aku cari makanan seenak punya nya?'
'dia juga rajin banget silaturahmi, pernah kami dianterin makanan buatannya pdhl rmh kami gk deket.'
'dia yang selalu memberi doa dlm setiap koment di postingan saya.'
Wow, diingat sebagai seseorang yang rajin berbagi dan bersilaturahmi. Okey, jgn liat point dia hobi bagi makanan, yg bagi seberapa org mikirnya 'aih makanan' tapi lebih ke point berbaginya. Disini aku jd mikir, ntar kalo aku udah nggak ada, mereka ingat aku seperti apa?
Nana yang hobi ngoceh? Atau apa?
Sungguh, iri sekali melihat bagaimana cinta masih sgt sgt terasa untuk almarhumah. Semua org berduka dan hanya mengingat kebaikannya. Semua org tanpa sadar langsung flash back lagi berapa banyak kebaikan yg udah ditanam dan akan seperti apa akhir kehidupan? Pikirkan dan putuskan yuk dari sekarang mau berjuang seperti apa setiap harinya utk akhir kehidupan.
Dear alm. Ibu Peny
Mungkin kita belum pernah bertatap muka secara langsung, namun bagaimana cinta dan pelajaran yg ibu tinggalkan utk kami cukup besar. Saya yakin ibu tdk pernah berpikir akan mendapat ingatan dan rasa kehilangan luar biasa dari sahabat2 ibu. Tapi ketahuilah, siapa yang menanam itulah yang akan menuai. Berbahagialah disana, lihat kami dan arahkan kembali jika salah. Kami akan belajar, bagaimana senantiasa berbagi tanpa harap kembali. Bagaimana bisa peka terhadap sekitar serta tulus dalam setiap untaian doa. See yaa ibuk💕
With love, nana
Komentar
Posting Komentar