My Roomate, Eli
My Roomate,Eli @ mangrove_bontang
Eli Novita Sari, nama lengkapnya. Wanita yang lahir di serambi mekah,Aceh sejak 21tahun silam ini mengenyam pendidikan nya di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dengan prodi yang sama denganku,Teknik Material dan Metalurgi. Dia salah satu dari 3 orang cewek tahan banting yang hidup ditengah 9 pria dalam prodi kami. Dia pula satu-satunya orang yang berasal dari luar kalimantan.
Tidak ada yang menarik darinya, tapi ada sesuatu yang ingin kubagi dengan kalian. sesuatu yang untukku,mungkin untuknya, menjadi suatu hal yang berbeda. Berawal dari menumpang kampus di surabaya, pertama kali nya aku menemukan mahluk ini. Jaman jahiliyah maba yang lengkap dengan membawa bekal di pagi hari, ia lakukan untuk 11orang koplak yang saat ini bersama nya. Hampir selama dua tahun berada di surabaya, aku tidak seberapa mengenalnya dengn baik. hanya sekedarnya. hingga ada suatu hal yang membuat kami " terjebak ". Sebuah kata yang tak bisa dicari benar salahnya, hanya bisa dirasakan dan tergantung perspektif setiap orang.Sebuah kata itu disebut : Rasa.
Seorang pria yang juga pernah menjadi kawanku, Donny merupakan orang yang pernah kuhormati layaknya partner lainnya. Seiring berjalan nya waktu, terjadi kesalahpahaman antara aku dan mahluk abstrak ini. Hingga berujung dengan ia mendiamkan ku selama setahun lama nya. Dengan beberapa tanggung jawab yang ada pada kami saat itu, ia sangat buruk di mataku. Disaat yang bersamaan, wanita gembul lucu ini ternyata menyimpan rasa padanya. sempat terlintas begitu kesal dengan nya.Dan itu terbawa hingga kami * aku dan eli * kembali ke Balikpapan.
Menjalani kehidupan satu kamar, hampir lebih dari satu semester, kami menyimpan rapat-rapat pikiran bahkan hanya menyebut nama donny untuk bahasan ringan. Rasa sungkan dan benteng ego masing-masing membuat kita terpaku dalam hidup masing-masing. Hingga pada satu waktu, ntah bagaimana memulainya, kami membuka percakapan di sebuah siang. Tentang bagaimana sebuah 'rasa' bermain diantara kami dan akhirnyaa boom.Sejak saat itu, suasana sudah lebih baik. lebih enak ngobrolnya.
Dari semua moment yang pernah terlewati, moment saat kami pergi ke sebuah tempat pinggir pantai bernama Ciheras. Tempat yang menyisakan segudang rasa yang lain. Tempat yang membuatku,dan juga teman sekamarku ini menemukan 'rasa' lain nya yang lebih menenangkan hidup kami. Masih kuingat bagaimana ketika orang-orang itu menanyakan alasan padanya mengapa tak mau membuka diri,dan dengan mudahnya terlontar dg manis sebuah pertanyaan :
" kamu belum bisa menerima mereka karena masih terjebak dengan kisah yang lalu atau seperti apa?"
sebuah pertanyaan dibawah temaram lampu begitu dingin dan melesat tepat di relung hatinya, ia terdiam sejenak dan dengan helaan nafas yang cukup berat beriring dengan bulir air mata yang akan menetes, ia hanya menggangguk kecil. ibarat tembok cina, sudah runtuh dengan satu panah pertanyaan itu. dua pria yang berada tepat di depanku, memandangku dengan penuh tatapan terimakasih telah membuatnya memberi alasan sekaligus tatapan penuh tanya " seperti apa sebenarnya permasalahan kalian ? "
Diluar dari semua itu, bagaimana kita melewati hingga menemukan serpihan kenangan-kenangan kita yang tak mudah diganti dengan secuil kisah sedih tentang 'rasa' tersebut. Andai lebih cepat kita berbicara,kita tak harus menunggu satu semester untuk saling berdiam dan jaim. Untukmu, my roomate , Tuhan tidak akan memberi sebuah pertemuan yang sia-sia. bagaimana kita pada mulanya tidak baik akhirnya bisa berdamai seiring berjalan nya waktu.
So, the value from this story is jangan pernah menyalahkan sebuah kondisi ataupun pertemuan. lihatlah lebih dalam lagi,kau kan temukan betapa Tuhan ingin kau belajar lebih jauh. Untuk memberi dan menerima. tanpa pamrih..
With love
nana
Komentar
Posting Komentar